GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo akan membentuk tim independen terkait bantuan yang sering meleset atau tidak tepat sasaran. Tim ini akan bertugas menyeleksi calon penerima bantuan dari dana APBD maupun APBN.
“Kita akan membentuk tim independen, dan tim ini akan kita ambil dari anak-anak kampus yang ahli dibidangnya masing-masing. Kita buat kriteria penerima bantuan, nantinya mereka yang menjalankannya,” kata Gubernur Rusli Habibie, pada rapat Pembinaan sekaligus inspeksi khusus terkait progres lelang dan penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Gorontalo, Senin (29/5), di Ruang Dulohupa kantor Gubernur Gorontalo.
Rusli menambahkan, selama masa kampanye Pilgub kemarin, ia bersama Idris Rahim dipenuhi dengan aspirasi penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran, ini diilihat dari banyaknya masyarakat yang sering mengeluh.
“Ketika kami kampanye, masyarakat dihampir semua desa dan kecamatan mengeluh. Pak Gubernur kalau terpilih lagi, tolong bantuannya langsung diserahkan provinsi. Kalau libatkan aparat setempat, yang menerima cuma itu-itu saja. Padahal sebagian sudah tidak layak lagi menerima bantuan,” ungkap Rusli.
Dalam pelaksanaan nanti kata Rusli, pihaknya tetap akan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota sampai ke desa/kelurahan. Namun yang menentukan adalah tim independen berdasarkan data kemiskinan TNP2K yang disingkronkan dengan data lapangan.
“Kita akan mulai cara ini di APBD perubahan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Idris Rahim menambahkan, proses penyaluran bantuan memang sudah harus dievaluasi dari jauh jauh hari.
“Tidak sedikit keluhan demikian kita dapati dan ini perlu dievaluasi, ketika masyarakat sudah mengeluh maka kita sebagai pelayan masyarakat harus bergerak” tandas idris.
Pewarta : Ecin
Foto. : Salman
Editor. : Asriani