Penjabat Gubernur Gorontalo Prof. Zudan Arif Fakrulloh, saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan anggaran triwulan I tahun anggaran 2017 di ruangan Dulohupa kantor Gubernur Gorontalo, Kamis (13/4), mengungkapkan pentingnya untuk melakukan evaluasi yang lebih terukur terhadap anggaran yang dibelanjakan pemerintah.

“Kita harus bisa mengukur dan menghitung, dari anggaran yang sudah terserap, berapa yang menyentuh kepentingan masyarakat, sehingga masyarakat bahagia dan merasa pemerintah itu ada,” kata Zudan.

Zudan memaparkan, substansi dari evaluasi penyerapan anggaran adalah untuk melihat sejauhmana anggaran yang dibelanjakan pemerintah berdampak pada peningkatan kualitas layanan publik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menurunkan angka kemiskinan. Menurutnya, evaluasi penyerapan anggaran tidak cukup hanya dengan menyajikan data yang sifatnya administratif, tetapi harus mampu memberikan gambaran riil terhadap dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Katakanlah kita Provinsi, anggaran yang sudah cair di Triwulan I ini sebesar 99 miliar rupiah. Dari jumlah yang terserap itu, berapa untuk kepentingan aparatur dan berapa ke masyarakat. Lalu kita ukur dampaknya bagi masyarakat dengan melihat kondisi sebelum dan sesudah anggaran pemerintah cair, masyarakat di Bone pesisir merasakan apa? di Tolinggula merasakan apa?, di Limboto dampaknya apa?” papar Prof. Zudan.

Ditegaskannya, anggaran APBD Provinsi Gorontalo tahun 2017 yang mencapai 1,8 triliun rupiah, ditambah dengan APBD Kabupaten/Kota, serta alokasi dana APBN, yang jika dijumlahkan semuanya mencapai kurang lebih 13 triliun rupiah, harus bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh masyarakat.

“Inilah tugas kita, kehadiran pemerintah harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Penyerapan anggaran pemerintah harus lebih terukur dampak dan manfaatnya bagi masyarakat,” tegas Zudan. (Haris/Ecin – Tim Redaksi Humas)