Gorontalo – Apresiasi tinggi diberikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Prof.Dr. Winarni Monoarfa, MS, kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo. Apresiasi ini terkait sinergitas, harmonisasi dari sisi kemitraan atas kerjasama selama ini dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Ini diungkapkan Sekda Winarni, saat membuka Rapat Kerja Daerah (rakerda) Kanwil Kemenag, Sabtu (25/3) di Hotel Maqna
“Sinergitas ini penting, karena urusan agama masih menjadi urusan pemerintah pusat” kata Winarni.
Lebih lanjut Sekda mengatakan, sebagai aparatur sipil negara, peran dan tugas utama kita, bagaimana kita memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Urusan agama menjadi hal yang sangat strategis dan penting. Menurutnya, dengan potensi jumlah penduduk yang besar, dengan keanekaragaman masyarakat, suku, agama, alhamdulillah kita bisa bersama-sama membangun komitmen dan solidaritas bersama
“Kita lihat di Provinsi Gorontalo, kurang lebih 15 tahun menjadi sebuah provinsi hasil pemekaran dari Sulut, tidak ada hal-hal yang terlihat bahwa terjadi konflik antar agama. Ini yang patut kita syukuri. Ini menjadi point penting untuk terus kita wujudkan” beber mantan Kepala Bappeda Prov. Gorontalo ini.
Terkait reformasi birokrasi, Winarni menjelaskan, sebagai ASN, hal yang menjadi penting dalam UU ASN No 5 tahun 2014 adalah terjadinya perubahan paradigma yang cukup besar, karena tantangan kita kedepan adalah kurang lebih pada tahun 2025 kita harus menjadi World class government, menjadi birokrasi yang mendunia.
“Tentu ini tidak gampang, tapi juga akan menjadi mudah ketika pilar-pilar khususnya yang mendukung good governance, yang mendukung reformasi bisa kita laksanakan dengan baik” kata Winarni Optimis
Pada kesempatan itu pula, Sekda mengungkapkan rasa bangganya atas 5 nilai budaya kerja yang diterapkan oleh Kanwil Kemenag, yaitu integritas, inovasi, profesionalisme, tanggung jawab dan keteladanan
“Sesungguhnya 5 nilai Budaya kerja ini terdapat dalam revolusi mental yaitu integritas, etos kerja, gotong royong ” jelas winarni. Winarni mengingatkan beberapa hal tentang rakerda ini.
“Ada 3 hal yang harus kita cermati dan menjadi benchmark kita, pijakan kita, dalam mengambil keputusan-keputusan program dan kegiatan. Pertama, hendaknya kita melakukan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang kita sdh laksanakan dalam kurun waktu 2016. Kedua, tiga hari kegiatan ini, tentu saja akan menajamkan pelaksanaan kegiatan tahun 2017. Segera melihat program yang bisa segera dilaksanakan. Segera membelanjakan anggaran-anggaran yang sudah bisa untuk dicairkan. Ketiga, sudah harus menyiapkan penyusunan program Tahun 2018” jelas Winarni
Menutup sambutannya, Sekda mengingatkan bahwa sebagai ASN, mari selalu menjunjung etika birokrasi kita sesuai dengan amanah UU ASN. Mari kita bekerja dengan penuh integritas. Integritas bisa kita bangun dari segi kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab sesuai yang disampaikan dalam nilai 5 budaya kerja. Sebagai ASN, mari kita menjunjung tinggi profesionalisme, kita bekerja sesuai kompetensi, sesuai tupoksi kita masing-masing.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Gorontalo Dr. H. Rusman Langke,M.Pd dalam sambutannya mengatakan, Kementerian Agama berterima kasih karena setiap ada urusan baik haji, pendidikan, pondok pesantren, alhamdulillah pemprov sangat respon terhadap kegiatan-kegiatan dan program kanwil kemenag Provinsi Gorontalo.
Menurut Rusman, rakerda ini menitikberatkan pada visi dan misi kementerian agama. Terdapat 5 hal yang dibahas dalam rakerda ini, yaitu peningkatan kualitas kehidupan beragama di Provinsi Gorontalo, peningkatan kerukunan umat beragama, peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Kegiatan rakerda ini dilaksanakan selama 3 hari (25-27/3) dan diikuti oleh 115 peserta dari Kab/kota lingkup Kemenag Se Provinsi Gorontalo