Gorontalo – Secara ekologis danau limboto merupakan habitat dari berbagai biota air, juga berfungsi sebagai pengendali banjir, dan secara ekonomi danau limboto merupakan sumber mata pencaharian petani dan nelayan disekitarnya dan juga sebagai sarana transportasi dan pariwisata.

“Hal inilah yang membuat Danau Limboto sangat dipertimbangkan untuk menjadi salah satu danau stategis ditingakt Nasional. Jadi danau limboto ini adalah akses baik kita ditingkat Nasional, dimana danau limboto adalah satu-satunya ekosistem kita yang ada di Provinsi Gorontalo,” Ungkap Sekdaprov Winarni Monoarfa, saat membuka kegiatan Bersih Gulam Danau Limboto masih dalam rangka memperingati hari air sedunia yang ke XXV, Sabtu (25/3).

Untuk itulah menurut winarni upaya-upaya mempertahankan danau limboto ini harus terus dilakukan, mengingat degradasi danau limboto mengalami penurunan khususnya untuk daya dukung lingkungan.

Ini akan menjadi sebuah kerugian yang besar sekali bagi Provinsi Gorontalo ketika danau limboto ini punah karena fungsi ekologisnya yang tidak bisa digantikan oleh apapun.

“Oleh karena itu komitmen dari semua pihak harus terus kita lakukan. Pemerintah juga memang dalam hal ini masih sangat terbatas, tetapi upaya upaya dan program-program yang kita usulkan, Alhamdulillah sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat kami terus berupaya untuk memperjuangkan danau limboto masuk dalam kawasan danau kritis, dan Alhamdulillah pada rapat koordinasi nasional pada saat itu, danau limboto masuk dalam 15 kawasan danau kritis,” pangkas Winarni.

Pada kesempatan itu juga di adakan lomba pembersihan eceng gondok yang ada di seputaran danau Limboto. Lomba diikuti oleh 29 tim. Setiap  tim yerdiri dari lima orang, pemenang lomba akan diberikan hadiah berupa uang tunai langsung dari penyelenggara lomba yakni pihak Balai Sungai Wilayah II. (Ecin – Tim Redaksi Humas)