Gerakan Sedekah Harian terus ditumbuhkembangkan dalam kehidupan masyarakat Gorontalo. Di setiap kegiatan yang dihadirinya, Penjabat Gubernur Gorontalo, Prof. Zudan Arif Fakrulloh selalu mengawalinya dengan mengajak peserta untuk bersama-sama bersedekah. Hal ini nampak pula pada pencanangan HUT ke-289 Kota Gorontalo yang digelar di halaman Kantor Walikota Gorontalo, Minggu (26/2). Disela-sela arahannya, Zudan menghentikan sejenak sambutannya dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengumpulkan sedekah.
“Mari kita awali pencanangan HUT Kota Gorontalo dengan sedekah harian. Semoga dengan sedekah ini, seluruh warga Kota Gorontalo akan memperoleh berkah dari Allah SWT,” ujar Zudan.
Zudan mengatakan, gerakan Sedekah Harian maupun gerakan Subuh Berjamaah yang dicanangkannya beberapa waktu lalu, merupakan upaya untuk terus menghidupkan Gorontalo sebagai Serambi Madinah. Menurutnya, Serambi Madinah yang diangkat dari filosofi masyarakat Gorontalo, Adat Bersendikan Sara dan Sara Bersendikan Kitabullah, harus diaktualisasikan dalam keseharian masyarakat.
“Serambi Madinah harus benar-benar kita tunjukkan dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika adzan berkumandang, seluruh aktivitas harus kita hentikan, dan mari kita berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT,” terangnya.
Lanjut kata Zudan, yang membedakan Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia adalah kekuatan religivitasnya. Kekuatan Mohuyula yang diimplementasikan melalui gerakan bersedekah, adalah semangat masyarakat Gorontalo untuk bekerjasama dan bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula halnya gerakan Subuh Berjamaah, adalah bentuk penghambaan terhadap Sang Maha Kuasa yang bertujuan untuk mengharapkan ridha-Nya, dan sekaligus mengandung nilai-nilai terus memupuk dan menjaga persatuan dan kesatuan umat.
“Ada saat-saat tertentu dimana kita harus beristirahat dan melakukan kontemplasi diri memohon perlindungan dari Allah SWT dengan mendirikan shalat. Di dalam keheningan ada kekuatan, di dalam kesunyian ada keberkahan,” tandas Prof. Zudan. (Haris – Tim Redaksi Humas)