Gorontalo – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Prof. Dr. Ir. Winarni Dien Monoarfa mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar secara bersama dan terintegrasi dapat memberikan perhatian serius terhdap daerah yang tingkat kebutuhan KBnya belum terlayani. Ia mengajak pula seluruh elemen baik itu pemerintah, unsur perguruan tinggi, LSM, tokoh agama dan tokoh untuk menggencarkan sosialisasi kepada para remaja terutama menyangkut maslah pernikahan. “Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan balita karena dipengaruhi banyaknya masyarakat yang menikah terlalu dini. Karena itu sosialiasi kepada para remaja sangatlah penting,” imbuhnya dalam Rakorda Pembangunan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Tingkat Provinsi Gorontalo, kemarin, (24/2).
Hal ini sambung Winarni berkaitan erat dengan pemenuhan target bonus demografi. Gorontalo memiliki peluang sangat besar mendongkrak target nasional bonus demografi tahun 2028 karena trend angka kependudukan Gorontalo jauh lebih baik dengan daerah-daerah lain di tanah air. “Jika masalah di atas terpecahkan, maka trend kependudukan kita akan semakin baik lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Winarni untuk mewujudkan hal tersebut, semua program kependudukan hendaknya perlu menjadi periroritas RPJMD baik provinsi maupun kabupaten/kota. “Pemerintah Provinsi Gorontalo memasukan masalah kependudukan menjadi bagian penting kebijkan baik dalam RKPD RPJMD. Kita berharap tentunya hal ini pula diikuti kabupaten/kota,” imbuhnya.
Masih terkait dengan kependudukan, Winarni meminta perhatian pula menyangkut perencanaan hidup sehat bagi masyarakat. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota perlu keroyokan untuk memenuhi target. “Kepada para kepala daerah yang sudah mendapatkan Satya Lencana Kependudukan kami menyampaikan apresiasi. Penghargaan adalah bukti kepala daerah mampu komitmen dalam penajaman program Kependudukan, pengalokasikan anggaran, dan mampu mencapai target,” terangnya.
Ia mengharapkan pula peran aktif Koalisi Kependudukan Provinsi Gorontalo untuk memberikan masukan konstruktif agar target bersama untuk mewujudkan kependudukan yang berkualitas bisa tercapai. (Faisal – Tim Redaksi Humas)