Gorontalo – Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki kekayaan budaya hingga produk handmade atau kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. “Kelihatan sekali, barang bekas apapun di Jogja ini bisa diubah dan diolah menjadi produk seni yang berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi,” ungkap Sekda Provinsi Gorontalo Prof. Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, MS., saat memimpin sejumlah pimpinan SKPD Provinsi Gorontalo pada tatap muka dan diskusi dengan BAPPEDA dan instansi Pemprov DIY terkait lainnya, di ruang kerja Kepala BAPPEDA DIY, Jumat (20/1).
Untuk menambah daya tarik serta nilai seni dan nilai jual produk kerajinan tangan Karawo, Winarni menggagas kerjasama dengan Pemprov DIY untuk memvariasikan fashion karawo dengan batik. “Kita akan memadukan karawo dan batik dalam satu fashion. Ini merupakan terobosan dan kiat kita untuk menduniakan karawo sebagaimana halnya batik yang telah mendunia,” ujarnya.
Selain menggagas kerjasama dengan Pemprov DIY di sektor pariwisata, UMKM, industri, dan perdagangan, Sekda juga menekankan pentingnya bagi Pemprov Gorontalo untuk mempelajari strategi dan kiat Pemprov DIY yang sukses dengan brandingnya Jogja Istimewa, yang selanjutnya akan diaktualisasikan dalam mendukung branding Gorontalo Luar Biasa.
Pada kesempatan itu, para pimpinan SKPD Provinsi Gorontalo juga mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan program kegiatan masing-masing SKPD dengan pimpinan SKPD Provinsi DIY, diantaranya menyangkut pariwisata, perizinan, pelayanan publik, kemiskinan, dan UMKM. “Kami memaksimalkan kunjungan ke Jogja ini untuk belajar banyak hal, baik itu cara membangun branding maupun pelaksanaan progran kegiatan, untuk membahagiakan masyarakat Gorontalo,” pungkas Winarni. (Haris-Tim Redaksi Humas)