Gorontalo – Plt. Gubernur Gorontalo Zudan Arif Fakrullah, membuka Focus Group Disscusion tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 di ball room hotel Maqna Kota Gorontalo, Rabu (21/12).
Pada kesempatan itu Plt mengatakan untuk menghindari kekerasan terhadap anak dan perempuan, maka harus mengutamakan pengharusan gender. rubah paradigma kita yang selama ini membelenggu, dengan menghegemoni diri sandiri.
“Membalik prespektif itu penting, jika tidak kaum perempuan akan selalu berada dibelakang. paradigma inilah yang harus kita ubah, sehingga kelak pemikiran anak – anak kita dari muda sudah ada kesetaraan gender,” ungkap Plt.
Zudan juga menambahkan contoh kecil untuk membalik prespektif kaum Perempuan dimana perempuan tidak selamanya di dapur bisa juga dikantor. begitu juga dengan laki-laki yang dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan perempuan.
“Jadi coba mari kita ubah, Ibu kekantor bapak memasak dirumah. begitu halnya juga dalam buku buku di TK dan SD, selalu cerita tentang kerjaan para kaum ibu hanya memasak di dapur. ini seolah membangun hegemoni bahwa kedudukan perempuan lebih randah dari laki-laki,” lanjut Plt.
Pada kesempatan itu juga zudan menyingung tentang promblem yang selama ini terjadi dalam rumah tangga. menurutnya KDRT terjadi lantaran perempuan dan laki laki satu sama lain tidak saling menyadari dan memahami peran masing-masing.
“ini terjadi karena lemahnya komitmen, serta minimnya pengetahuan tentang filosofi pernikahan. karena itu mari kita sama-sama agar kedepannya sebelum menikah harus ada pelatihan pra nikah, hal ini dimaksudkan agar untuk menambahkan karakter dan memberi pemahaman tentang bagaimana kehidupan rumah tangga nantinya,” pungkas Zudan.