Gorontalo – Dalam rangka 10 muharram atau yang dikenal dengan hari asyura di Gorontalo, untuk tahun ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya. dimana peringatan hari asyura di isi dengan dzikir, doa dan ceramah agama dan bertempat di masjid ju panggola (kuba) makam aulia. akan tetapi berbeda dengan tahun ini, selain dzikir, doa dan ceramah agama, juga disemarakkan dengan festival Apangi, yaitu kue khas Gorontalo yang terbuat dari tepung beras dan di campuri Gula merah (Gula Jawa) dan diselenggarakn diseluruh Rumah yang berada di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Senin (10/10).
meski baru kali ini dilaksanakan, festival apangi ini sudah mampu menyedot perhatian seluruh masyarakat Kota Gorontalo dan Juga Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang turut hadir dalam festival ini. Gubenur Gorontalo, bersama rombongan pemerintah Provinsi ikut ambil ahli dalam memeriahkan acara ini. dimana Gubernur secara merata menyusuri setiap rumah yang menyediakan kue khas Gorontalo itu .
“alhamdulillah malam hari ini dengan inisiatif sendiri masyarakat Dembe menyelenggarakan festival apangi atau yang kita kenal dengan apang colo perdana di Gorontalo, ini adalah makanan khas orang orang tua kita dahulu dan diperingati setiap 10 muharram, ini merupakan hal yang sangat positive bukan hanya melihat kue apanginya tapi melihat kebersamaan dan gotong royong serta silaturahim ini yang mebuat saya bangga dan senang bahwa masyarakat sekarang sudah mampu mengenal dan menghargai budaya kita,” kata Gubenur pada saat mencicipi kue di salah satu rumah yang menyediakan kue apangi secara gratis.
lebih lanjut Gubernur bersama rombongan dan masyarakat setempat secara bergantian menyusuri setiap rumah yang menyediakan kue apangi ini. bahkan ada sebuah rumah yang menyediakan apangi berukuran besar yakni berdiameter kurang lebih 1 meter
“ini luar biasa, saya atas nama Pemrintah Provinsi mengucapkan banyak terimakasih ada acara seperti ini, dan saya yakin ini bisa berkembang kedepannya, insaAllah kita lanjutkan semua program ini agar bisa lebih bermakna,” Sambung Rusli.
tidak tanggung-tanggung juga festival ini menyediakan kurang lebih 10 ribu kue khas Gorontalo ini. dan menurut salah seorang warga festival ini dilaksanakan agar silaturahim antara warga dembe maupun masyarakat dan keluarga dekat dan jauh tetap terjalin pada saat memperingati hari raya asyura
“kegiatan ini sangat mebantu kelestarian budaya Gorontalo, dan mempererat tali silaturahim masyarakat setempat dan juga keluarga dekat maupun jauh tapi masih bisa menjangkau kesini, sehingga itu kami siap apabila kegiatan ini dilaksanakan secara rutin,” tutur Herlina seorang warga masyarakat kelurahan Dembe I.