Gorontalo – Capaian kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim selang tahun 2012-2016, menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Indikator keberhasilan ini terlihat dari capaian program kegiatan pembangunan yang fokus pada empat program prioritas, yaitu pendidikan gratis, kesehatan gratis, pembangunan infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan, yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini terungkap pada sidang paripurna DPRD Provinsi Gorontalo dalam rangka penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir masa jabatan Gubernur, Senin (19/9).
Anggaran sektor pendidikan pada tahun 2012 sebesar 187,9 miliar rupiah, pada tahun 2016 mencapai 296,9 miliar rupiah. Indikator keberhasilan di sektor pendidikan terlihat dari capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) yang meningkat di seluruh jenjang pendidikan, dimana untuk tingkat SD/MI pada tahun 2012 sebesar 111,04 persen, diproyeksikan pada akhir tahun 2016 akan mencapai 111,55 persen.
Demikian pula halnya untuk SMP sederajat, dimana APK pada tahun 2012 99,23 persen, diproyeksikan naik menjadi 99,94 persen, dan untuk SMA sederajat dari 77,07 persen pada tahun 2012, menjadi 93,73 persen pada tahun 2016. Mutu dan relevansi pendidikan yang juga mengalami kemajuan, terlihat dari meningkatnya persentase kelulusan SMP dan SMA sederajat pada tahun 2016 yang mencapai 100 persen kelulusan.
Untuk bidang kesehatan, secara konsisten Pemerintah Provinsi Gorontalo juga terus meningkatkan porsi anggarannya. Jika pada tahun 2012 anggaran kesehatan hanya sebesar 22,3 miliar rupiah, maka pada tahun 2016 anggarannya mencapai 71,2 miliar rupiah.
Capaian indikator kinerja kesehatan antara lain terlihat dari angkat kematian ibu melahirkan yang pada tahun 2012 sebanyak 243/100.000, turun menjadi 38/100.000 pada Juni 2016. Untuk angka kematian bayi sebesar 18,7/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012, ditargetkan turun menjadi 12,8/1.000 kelahiran hidup pada akhir tahun 2016. Sedangkan persentase gizi buruk ditargetkan menjadi 3,34 persen pada akhir tahun 2016.
Di bidang infrastruktur, pada tahun 2012 anggarannya sebesar 110,6 miliar rupiah, dan pada tahun 2016 naik menjadi 177,5 miliar rupiah. Pemerintah Provinsi Gorontalo fokus mengarahkan pembangunan pada penyediaan infrastruktur dasar, dukungan pelayanan transportasi, energi, perumahan, penataan pemukiman, air bersih, dan sanitasi lingkungan.
“Kami bangga telah merealisasikan terminal bandara Djalaludin yang lebih representatif dan modern, kami pun bangga telah menghasilkan PLTG Paguat dengan daya 100 MW, kami juga bangga menata danau Limboto, mengembangkan GORR, membangun rumah sakit provinsi dr. Hasri Ainun Habibie, mengembangkan pelabuhan Anggrek, PLTU Anggrek, jalan nasional lintas timur, waduk Bone Hulu, irigasi Randangan dan masih banyak lagi infrastruktur dasar lainnya,” ujar Wagub Idris Rahim dalam penyampaian LKPJ akhir masa jabatan Gubernur.
Lebih lanjut Idris memaparkan, di bidang ekonomi kerakyatan, Pemerintah Provinsi Gorontalo fokus pada bidang pertanian, dimana pada tahun 2012 produksi jagung sebesar 656.864 ton, dan pada akhir Juni 2016 produksinya mencapai 866.868 ton, dan terus diupayakan mencapai 1 juta ton pada akhir tahun 2016.
Produksi padi juga terus meningkat, dimana tahun 2012 produksinya sebesar 290.588 ton, maka pada akhir Juni 2016 meningkat menjadi 335.815 ton. Sementara untuk produksi perikanan tangkap pada tahun 2012 sebesar 85.815 ton, meningkat menjadi 105.715 ton pada akhir tahun 2015, dan diproyeksikan pada akhir tahun 2016 menjadi 114.578 ton.
“Tidak lama lagi kepemimpinan kami pada periode 2012-2017 akan berakhir. Meskipun belum sempurna, tetapi dalam periode tersebut sudah banyak keberhasilan yang telah kita raih, yang semata-mata kami persembahkan untuk rakyat Gorontalo. Kepemimpinan boleh berganti, tetapi rakyat Gorontalo hendaknya tetap dalam bingkai NKRI, karena pembangunan daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional,” pungkasnya.