Gorontalo – Pemerintah dan setiap warga masyarakat berkewajiban untuk bisa meminimalisasi dan mengurangi resiko bencana. Hal ini ditegaskan Wakil Gubernur
Gorontalo DR. Drs. H. Idris Rahim, MM., saat bertindak sebagai pembina apel pada gelar relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) tingkat Provinsi Gorontalo yang
berlangsung di lapangan Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa (30/8).
“Daerah kita ini tergolong rawan bencana, karenanya pemerintah dan masyarakat harus selalu siap dan sigap menghadapi bencana, sehingga dapat meminimalisir dan
mengurangi resiko bencana itu,” kata Idris.
Idris menuturkan, untuk menumbuhkan sikap kesiapsiagaan dan melatih kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana, tidak hanya menjadi tugas BPBD Provinsi dan
Kabupaten/Kota, tetapi juga membutuhkan peran para relawan Forum PRB.
Hadirnya Forum PRB ini diharapkan bisa mendorong partisipasi masyarakat dengan merangkul semua pihak agar diperoleh kesamaan visi dan cara pandang dalam upaya
sosialisasi pengurangan resiko bencana, sekaligus dapat menanamkan wawasan pengetahuan kebencanaan yang memungkinkan pemerintah dan masyarakat membuat langkah-langkah
perlindungan dan penanganan bencana yang efektif, sehingga korban dan kerugian materi bisa diminimalisir.
“Tugas dan fungsi ini harus bisa dilaksanakan dengan baik oleh relawan Forum PRB, sehingga masyarakat merasa nyaman dengan kehadiran relawan,” ujar Wagub.
Hingga saat ini, jumlah relawan bencana yang sudah terbentuk di Provinsi Gorontalo sebanyak 19 Destana, dimana masing-masing Destana beranggotakan 30 relawan. Untuk
efektifnya pelaksanaan tugas dan fungsi relawan, Wagub Idris Rahim menekankan perlunya pembagian tugas yang jelas, agar ketika terjadi bencana, seluruh pihak langsung
sigak, tanggap, dan dapat menuntaskan berbagai persoalan yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
“Peralatan dan sarana prasarana penanggulangan bencana telah tersedia dengan baik, tetapi yang perlu ditekankan adalah menyangkut peran, hak dan kewajiban dari seluruh
stakeholder dan relawan Forum PRB. Jika itu bisa dilakukan dengan baik, maka masyarakat akan terlindungi dan resiko bencana dapat kita minimalisir,” pungkas Idris.