Gorontalo – Gubernur Rusli Habibie didampingi sejumlah kepala SKPD dilingkungan Provinsi Gorontalo, melakukan studi komparatif menyangkut penerapan Money Folow program, di Jogjakarta, Kamis (28/7) kemarin, di Keraton Jogjakarta.
Gubernur dan rombongan diterima langsung Gubernur Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X bersama jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Sri Sultan mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Jogjakarta juga sedang dalam berproses dalam melaksanakan kebijakan pemerintah pusat.
“Pada dasarnya program kami sama dengan program Pemerintah Provinsi Gorontalo, dan kami pun juga belum sepenuhnya bisa melaksanakan kebijakan pemerintah pusat itu dengan baik, karena masih banyak kendala-kendala yang kita hadapi, juga ada kebijakan kebijakan yang harus kita konsultasikan kembali. Jadi sebenarnya kamipun juga sedang belajar,” kata Sri Sultan.
Diungkapkan bahwa yang paling penting dalam pelaksanaan program ini adalah tergantung dari pimpinan pimpinan SKPD, dimana semua keberhasilan program adalah tergantung dari pimpinan SKPD, “Jika tidak ada sikap mau berubah dari pimpinan SKPD, maka tidak akan perna bisa berubah.
Ini fondasi yang paling tidak mudah. yang kedua adalah disiplin dari SKPD dalam menyerahkan program ke Bapeda, bagaimana secara periodik dievaluasi terhadap pelaksanaan di lapangan.
Proses ini membutuhkan campur tangan Gubernur, untuk mendisiplinkan perangkat, dan tepat waktu membuat program dan perencanaan.
Yang penting disini adalah bagaimana manajemen yang ditangani oleh Sekda, Bappeda, Keuangan harus betul betul bersinergi,” tambahannya.
Sementara itu, Gubernur Rusli Habibie mengungkapkan bahwa studi komparatif ini adalah dalam rangka pembenahan program pembangunan sekaligus program prioritas yang mendukung pencapaian target pembangunan yang ada dalam RPJMD dan RKPD di Provinsi tersebut.
Gubernur juga mengatakan akan segera mengirim beberapa pegawai Bappeda, Dinas Keuangan, Inspektorat, dan beberapa SKPD unggulan, untuk melakukan magang di Pemprov di Jogjakarta. (gp/tro)