Wakil Gubernur Gorontalo DR. Drs. H. Idris Rahim, MM., meminta kepada petugas penjaga pos perbatasan di wilayah barat Provinsi Gorontalo untuk meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap semua kendaraan yang memasuki wilayah Gorontalo, pasca tertembaknya gembong teroris Santoso di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wagub Idris Rahim kepada aparat pengamanan yang bertugas di pos jaga perbatasan, saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato, Kamis (21/7).
“Perketat penjagaan di pos perbatasan ini, kita tentunya tidak menginginkan kaki tangan teroris yang ada di Kabupaten Poso masuk ke wilayah Provinsi Gorontalo,” pesan Idris ke petugas yang ada di pos perbatasan.
Tidak hanya menangkal masuknya para pelaku teror ke wilayah Provinsi Gorontalo, peningkatan penjagaan pos perbatasan diharapkan Wagub Idris Rahim juga dapat mencegah peredaran narkoba, miras, dan barang-barang ilegal lainnya melalui jalur darat.
Idris menambahkan, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan terus bersinergi dengan seluruh pihak terkait, baik Polri dan TNI, pemerintah kabupaten/kota, serta seluruh elemen masyarakat, dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah Provinsi Gorontalo.
“Pemerintah, aparat keamanan, maupun masyarakat wajib mewujudkan kondisi daerah yang aman dan tertib. Kita harus bersatu dan terpadu mempertahankan predikat Gorontalo sebagai provinsi teraman di seluruh Indonesia,” kata Idris dalam dialognya dengan aparat keamanan bersama pemerintah setempat dan masyarakat yang turut menyambut kedatangan Wagub Idris Rahim bersama rombongan pada kesempatan itu.
Sebelumnya dalam rangkain kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pohuwato, Wagub Idris Rahim juga menyempatkan diri melihat langsung kondisi sawah-sawah yang telah dicetak melalui program pencetakan sawah baru di desa Ayula Kecamatan Randangan.
Dari hasil peninjauan tersebut terlihat sebagian sawah yang telah dicetak belum difungsikan sebagaimana mestinya, sebagian ada yang masih ditanami dengan jagung, bahkan sebagian lagi dibiarkan begitu saja sehingga sudah ditumbuhi rerumputan. Menurut laporan petugas di lapangan, terbengkalainya sawah-sawah itu diakibatkan tidak adanya suplai air yang dibutuhkan untuk pengelolaan tanah.
Terkait hal itu Wagub kembali menegaskan untuk segera memfungsikan sawah tersebut. “Kita tidak boleh menunggu selesainya pekerjaan bendungan Randangan untuk suplai air ke lokasi ini.
Sawah ini harus segera difungsikan, jika perlu gunakan pompa air untuk mengairi sawah sambil menunggu selesainya pekerjaan bendungan,” tegasnya.