Gorontalo – Provinsi Gorontalo kembali menorehkan prestasi dengan menempati peringkat pertama secara nasional untuk penyerapan anggaran hingga triwulan dua tahun 2016.
Hingga Juni 2016, capaian Provinsi Gorontalo melebihi target nasional sebesar 36,98 persen. Untuk realisasi fisik bulan Juni yang ditargetkan 44,15 persen, capaiannya melampui target yaitu mencapai 47,81 persen.
Demikian pula halnya untuk realisasi keuangan yang ditargetkan 38,36 persen, realisasinya menembus angkat 42 persen. Capaian ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015, dimana realisasi fisik hanya sebesar 46,90 persen dan realisasi keuangan hanya mencapai 38,63 persen.
Tingginya penyerapan anggaran APBD ini diikuti pula oleh penyerapan anggaran APBN dimana untuk tahun anggaran 2016 Provinsi Gorontalo memperoleh alokasi pagu sebesar 4,24 triliun rupiah. Dari total pagu tersebut, anggaran yang sudah terealisasi pada semester satu 2016
sebesar 1,6 triliun rupiah atau 39,16 persen. Persentase ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan semester satu 2015 yang hanya mencapai 21,50 persen.
“Penyerapan APBD dan APBN kita cukup baik. Keberhasilan ini bukan semata untuk mengejar peringkat, tetapi sepenuhnya demi kepentingan masyarakat Provinsi Gorontalo karena hingga saat ini roda perekonomian kita masih dominan digerakkan oleh anggaran pemerintah,” kata Wagub
Idris Rahim saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan anggaran triwulan dua yang digelar di ruangan Dulohupa kantor Gubernur Gorontalo, Senin (18/7).
Lebih lanjut Idris mengutarakan, keberhasilan dalam penyerapan anggaran ini tak lepas dari kinerja seluruh SKPD Provinsi dan kabupaten/kota serta instansi vertikal yang telah bekerja maksimal dan sungguh-sungguh, serta terbangunnya sinergitas yang baik sehingga pelaksanaan program dan kegiatan berjalan lancar dan sukses.
Ditekankannya, tingginya penyerapan anggaran ini harus diikuti oleh kualitas pelaksanaan kegiatan di lapangan.
“Perhatikan prinsip 5T dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu Tepat waktu, Tepat sasaran, Tepat volume, Tepat kualitas, dan Tepat anggaran,” tegasnya.
Sementara itu berdasarkan laporan Kepala Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili, dari 36 SKPD Provinsi Gorontalo, 31 SKPD diantaranya telah melampaui target fisik dan sisanya sebanyak 5 SKPD belum mencapai target.
Sedangkan untuk progres keuangan ada 29 SKPD yang telah melampaui target, dan sisanya 7 SKPD yang belum mencapai target.
Terkait hal itu, Wagub Idris Rahim secara khusus menginstruksikan SKPD yang belum mencapai target untuk segera memacu pelaksanaan kegiatan dan melakukan penginputan, mengingat batas akhir penginputan yang telah ditentukan oleh Tim TEPRA Pusat yaitu pada tanggal 20 Juli 2016.
“Masih ada waktu tersisa tiga hari lagi, segera dipacu pelaksanaan kegiatan di lapangan dan lakukan penginputannya agar penyerapan anggaran
kita semakin baik dan kita bisa meraih dua prestasi sekaligus yakni meningkatnya pertumbuhan ekonomi serta menjadi provinsi terbaik penyerapan anggarannya,” pungkas Wagub.