Gorontalo – Plh Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Provinsi Gorontalo, Agustina Kilapong mengatakan bahwa Gorontalo
kekurangan sumber daya tenaga kesehatan hewan.
“Sumber Daya Manusia (SDM) yang kami miliki sangatlah terbatas, dokter hewan di dinas Provinsi Gorontalo hanya empat orang, yang dua
diantaranya sudah menjadi kepala seksi dan dua lainnya Tenaga Harian Lepas (THL),” ungkapnya.
Untuk turun kelapangan, menurut Dia, Disnakbun mengandalkan dua orang THL.
“Kabupaten Boalemo hanya satu orang dokter hewan, Kabupaten Gorontalo hanya dua orang,” katanya.
Menurut Agustina, untuk daerah Kabupaten Gorontalo, sesuai dengan program pemerintah setempat mengenai penguatan sektor peternakan, akan
mengadakan beasiswa kepada masyarakat yang ingin melanjutkan ke fakultas kedokteran.
“Dalam pencegahan wabah antraks di sejumlah lokasi di Gorontalo, kekurangan tenaga kesehatan hewan sangat membatasi ruang gerak kami,” kata
Agustina.
Agustina juga mengatakan, kasus antraks yang menyerang ternak di Gorontalo menjadi perhatian pemerintah.
“Terkait penjualan daging yang dijual disejumlah tempat dipinggir jalan, kami tidak berdaya karena belum adanya Rumah Potong Hewan (RPH) yang
representatif di Provinsi Gorontalo,” lanjutnya.
Sedangkan RPH yang berada di Kabupaten Gorontalo Utara belum bisa dioptimalkan karena jarak yang cukup jauh dan fasilitas air dan listrik yang
belum ada.
“Tahun ini direncanakan oleh Pemerintah Daerah Gorontalo Utara bahwa RPH tersebut akan segera dioperasikan, namun hanya bisa melayani
pemotongan hewan di darag tersebut, dan belum bisa melayani didaerah lain,” tutupnya.