Gorontalo – Mengantisipasi terjadinya kelangkaan serta lonjakan harga Gas Epliji Tiga Kilogram (Kg) dalam menghadapi bulan Ramadhan,
Pemerintah Provinsi Gorontalo dibawah pengendali Biro Pengendalian Pembangunan Ekonomi (P2E) Provinsi Gorontalo membentuk tim terpadu mengawasi
sejumlah agen serta pangkalan penjualan Gas Elpiji di Gorontalo.
Kepala Bagian Pengendalian Biro P2E Provinsi Gorontalo Sandra Mangindaan menjelaskan bahwa, tim terpadu ini meliputi Biro P2E, Dinas Kehutanan
dan ESDM, Dinas Kumperindag, Kesbang Pol, Satuan Polisi Pamong Praja, serta dari unsur TNI-Polri.
“Hari ini ada Dua wilayah yang akan kami kunjungi yaitu Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo,” Kata Sandra Mangindaan, Kamis.
Dijelaskanya bahwa, tim ini akan memantau langsung pendistribusian serta penjualan Gas Elpiji khususnya Tiga Kg baik ditingkat agen maupaun
ditingkat pangkalan.
Menurutnya bahwa sesuai informasi dari masyarakat, ada beberapa wilayah yang mengalami kenaikan harga, sehingga tim yang telah dibentuk ini
turun langsung mendatangi wilayah-wilayah yang rawan atau mengalami kenaikan harga.
“Untuk harga Gas Elpiji Tiga Kg sesuai Peraturan Gubernur itu dijual dengan harga Rp18.000 pertabungnya,” ujar Sandra Mangindaan.
Sesuai informasi yang diterima, ada Dua wilayah yang dilaporkan terjadi kelangkaan serta kenaikan yaitu Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten
Pohuwato, sehingga tim ini akan turun langsung, jangan sampai terjadi permainan harga.
“Selain ditingkatan Agen, kami juga akan fokus ditingkat pengecer, biasanya pada tingkatan ini terjadi permainan harga, dan dipastikan sebelum
masuk bulan Ramadhan, semua wilayah selesai dikunjungi,” ungkapnya.