Gorontalo – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, menilai jika Toko Tani Indonesia (TTI) dapat mampu mengendalikan penjualan hasil pertanian, seperti beras di pasaran.
Dengan hadirnya TTI, selain dapat mempengaruhi harga penjualan hasil pertanian dipasaran, petani juga secara mudah, dapat menjual hasil pertanianya, sehingga penyerapan produksi pertanian lokal dapat terjaga.
“Dengan dikoordinir langsung oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) penjualan pengendalian harga pertanian tidak perlu lagi melalui tengkulak,” Kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKP-PIJ) Provinsi Gorontalo, Yusuf Giasi.
Ditambahkanya, sehingganya harga beras di tingkat konsumen akan lebih murah dan terjangkau, serta mampu menekan harga beras dipasaran yang sering dimainkan oleh para broker.
Kebijakan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian RI, melalui BKP-PIJ Provinsi Gorontalo, menilai sistem ini mampu menyerap produk pertanian lokal, dapat menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen dan dapat mempercepat penjualan produk pertanian tanpa melalui mata rantai perdagangan.
“Sehingga untuk memaksimalkan ini kami, melalui BKP-PIJ melaksanakan rapat koordinasi optimalisasi pemanfaatan bantuan pemerintah dengan program kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM),” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, meminta dukungan penuh semua pihak yang masuk dalam kegiatan PUMP, diantaranya tim teknis yang ada di Kabupaten, Gapoktan, Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM), pendamping dan TTI, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan bàik untuk kesejahteraan para petani khususnya di gorontalo.
“saat ini TTI yang mendapat perhatian khusus untuk di kembangkan sudah ada Delapan TTI, terbagi dari Empat TTI di Kabupaten Gorontalo, Dua TTI di Kabupaten Bone Bolango, dan Duanya lagi di Kabupaten Gorontalo Utara,” jelasnya.
Untuk menindak lanjuti hasil dan optimalisasi program ini Gubernur Gorontalo Rusli Habibie direncanakan akan melauching beroperasinya program kegiatan ini yang rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan Mei ini.(Hariman – Humas BKPPIJ)