Gorontalo – “Dua hal itu tidak bisa dipisahkan, itu sangat berkaitan,” Tegas Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, dalam suatu kesempatan.
Rusli menegaskan bahwa, Petani butuh infrastruktur nelayanpun demikian, mereka juga butuh pendidikan, pelayanan kesehatan, yang merupakan pelayanan masyarakat yang sangat dibutuhkan.
Seorang Petani dan Nelayan didesa, lanjut Rusli, Pemerintah harus siapkan infrastruktur, untuk apa, agar mereka lebih mudah memasarkan hasil pertanianya, kalau tidak mereka akan tetap terus terpuruk dalam kemiskinan.
“Kenapa demikian, karena mereka akan kesulitan saat memasarkan hasil pertanian dan kelautanya,” Kata Rusli Habibie.
Kalupun terpaksa harus dipasarkan keluar, sementara infrastruktur seperti jalan tidak ada, maka akan terjadi tingginya biaya transportasi yang berakibat akan naik juga hasil pertanian dan hasil laut, sehingga sulit bagi mereka untuk memasarkanya.
“Makanya infrasturkturpun harus kita perbaiki, sehingga perekonomian khsusnya masyarakat di pedesaan akan terus meningkat, seiring dengan terubukanya akses jalan,” ujarnya.
Rusli menjelaskan bahwa, itulah alasan kenapa pihaknya pada 2015 berupaya ke Pemerintah pusat, untuk merubah status dua ruas jalan menjadi “Jalan Nasional”, yaitu jalan yang mengubungkan Kabupaten Pohuwato – Gorontalo Utara, dan jalan di Kecamatan Batudaa Pantai yaitu di Desa Biluhu-Tangkobu-Bilato.
Untuk Jalan di Gorontalo Utara khususnya di Kecamatan Tolinggula, Rusli menjelaskan bahwa, didaerah tersebut ada hasil pertaniannya begitu melimpah, namun karena akses jalan yang sulit sehingga petanipun mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil pertanian tersebut.
“Alhamdulillah, di awal tahun 2016, pemerintah mengerjakan akses jalan sepanjang 75,5 KM, yang menghubungkan dua Kabupaten, dengan anggaran kurang lebih sekitar Rp40 Miliar” Ujarnya.
Ia menambahkan bahwa, dengan dibukanya akses jalan dari Marisa menuju Gorut, pasti dapat membawa harapan serta peluang besar bagi masyarakat sekitar untuk peningkatan kesejahteraan mereka.
Terbukanya akses jalan ini, lanjut Rusli tidak hanya dapat mempercepat arus barang dan jasa, namun dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat, untuk tambahan pendapatan mereka.
Untuk ruas jalan di Desa Biluhu-Tangkobu-Bilato, Pemerintah Provinsi Gorontalo mendapat kucuran dana sebesar Rp100 Miliar.
“Diperbaikinya akses jalan diwilayah pesisir Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, tidak hanya akan mempermudah petani, maupun nelayan dalam memasarkan hasil laut, akan tetapi akan terbukanya objek-objek wisata baru yang cukup potensial,” Kata Rusli.
Gubernur berharap seiring pengembangan infrastruktur yang tidak hanya di Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara, tetapi ada juga beberapa ruas jalan di Kabupaten lainya di Gorontalo, yang tadinya masih berstatus “Jalan Kabupaten” kemudian telah diserahkan ke Pemerintah Provinsi, dapat meningkan juga pendapatan masyarakat, khususnya Petani dan Nelayan.