Gorontalo – Pembangunan Bandara Djalaludin yang baru, hingga saat ini sudah 95 persen rampung, tinggal beberapa pembenahan sedikit yang diperkirakan dalam waktu dekat akan terselesaikan.
“Mudah-mudah Bapak Presiden didampingi Menteri Perhubungan, dapat meresmikan bandara Djalaludin Gorontalo,” Kata Rusli Habibie, saat mengecek kesiapan pengresmian Bandara.
Gubernur menjelaskan bahwa, Pemerintah Provinsi Gorontalo menawarkan Tiga Mega proyek yang akan diresmikan oleh Presiden Jokowi, yaitu Bandara Djalaludin Gorontalo, PLTG Paguat, dan Irigasi Randangan.
Ia menjelaskan bahwa, sebagai salah satu pintu masuk menuju Gorontalo, Bandara memang harus ada perbaikan serta pembenahan-pembenahan, mengingat saat ini terus terjadi peningkatan jumlah penumpang baik datang maupun pergi.
“ini terindikasi jika pertumbungan ekonomi Gorontalo terus mengalami peningkatan,” Ujarnya.
Selanjutnya Pemerintah Provinsi Gorontalo, kedepan akan memperbaiki akses jalan menuju ke Bandara, seperti saat ini pemerintah melaksanakan pekerjaan Gorontalo Out Ring Road (GORR), dari Bandara langsung menuju Kota Gorontalo.
Gubernur juga berharap, jika Bandaranya sudah selesai, tinggal bagaimana kita menjaga kebersihan, serta keindahan bandara, termasuk tingkat pengamananya yang harus diperketat.
“Sebab selama ini Gorontalo dikenal dengan daerah paling aman,” Ungkapnya.
Data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, pembangunan Bandara Djalaludin terdiri dari tiga tahapyakni tahap pertama tahun 2013 berupa pekerjaan struktur bawah fondasi pancang, tie beam dan pile cap dengan anggaran sebesar Rp 22.807.355.000.
Selanjutnya untuk tahap kedua pada tahun 2014 berupa pekerjaan struktur atas, penutup atap, finishing dinding bata, finishing lantai dasar dan instalasi MEP dengan anggaran sebesar Rp 51.434.988.000 .
Sedangkan tahap ketiga tahun 2015 terdiri dari pekerjaan elektrikal mekanikal, Arsitektur, interior dan finishing dengan anggaran Rp 70.995.222.000, pekerjaan area parkir dan GSE anggaran Rp.27.000.000.000 dan pekerjaan garbarata 2 (dua) unit Rp. 15.004.778.000.
Jika sebelumnya luas bangunan terminal hanya 1.700 meter persegi, maka untuk terminal yang baru ini luas bangunannya sekitar 12 ribu meter persegi.
Bila bandara baru ini beroperasi, dipastikan frekuensi penerbangan dari dan ke bandara Djalaludin bertambah dari jumlah saat ini yang baru mencapai 14 kali penerbangan setiap hari.