Gorontalo (22/2) – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar pihak terkait termasuk Dinas Pertanian baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk lebih mengoptimalkan sosialisasi asuransi bagi petani Padi,
Hal tersebut menjadi keinginanya, dimana para petani dimasing-masing tingkatan dikumpulkan, dan diberikan pemahaman, baik itu petani penggarap sawah, maupun petani pemilik sawah.
“sebab di Gorontalo ini banyak petani, yang ternyata hanya mengelolah sawah milik orang lain,” Kata Rusli Habibie, saat sosialisasi program asuransi usaha tani padi, dan evaluasi program upaya khusus Padi, Jagung, dan Kedelai tahun 2016.
Dijelaskanya bahwa, kebanyakan di Gorontalo ini, banyak petani yang hanya mengelolah sawah milik orang lain, terkait dengan asuransi petani ini, siapakah yang akan menerima apakah penggarap atau pemilik lahan.
Selain itu, Gubernur Rusli berharap agar, terkait persoalan klaim asuransi, jika petaninya kurang paham, misalnya soal administrasi serta mekanismenya, kemana mereka harus mengajukan klaim.
“jika sosialisasi ini kurang, maka pasti hal ini akan menyulitkan mereka juga,” Ujar Rusli Habibie.
Pihaknya berharap, mulai dari tingkat Kabupaten sampai dengan Desa, saat musim tanam dan musim panen tiba, minimal ada perwakilan dari pihak asuransi, bisa turun lapangan, sehingga jika ada klaim tidak akan menyulitkan petani itu sendiri.
“bagi saya pada intinya bukan soal 20 Ribu haktare, sawah yang akan masuk asuransi, akan tetapi bagaimana asuransi itu dan bagaiman melakukan klaim, itu yang terpenting,” Ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tahun 2016 ada sekitar 20 ribu haktare sawah di Gorontalo yang akan masuk asuransi, dengan premi setiap bulan Rp36.000 per haktare, dan pengembalian jika ada klaim sebesari Rp6 juta.