PEMPROV GORONTALO – Pasca terjadinya Bom di Jakarta, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie Kamis (15/1), langsung menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo, bersama Forum Komunikasi Antara Umat Beragama (FKUB).
“Meskipun kejadian Bom tersebut terjadi di Jakarta, namun kita didaerah perlu waspada,” Kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Gubernur menyatakan mengutuk keras aksi penyerangan Pos polisi dan diduga Bom bunuh diri yang terjadi di Jakarta, tidak ada ajaran Agama manapun yang membenarkan hal seperti itu.
Dalam rapat tersebut untuk menyamakan persepsi mengantisipasi kejadian yang sama dapat terjadi di daerah, Gubernur menyampaikan beberapa hal penting untuk ditindaklanjuti dimana Polisi dan TNI serta jajarannya agar dapat mengambil langkah strategis sesuai tupoksi masing-masing.
“seperti melakukan aktivitas patroli objek-objek vital serta melaksanakan operasi yustisi,” Kata Rusli Habibie.
Ia menambahkan untuk melakukan pencegahan dini serta deteksi dini, kembali diminta mengaktifkan kembali siskamling, karena hal tersebut adalah bentuk pemberdayaan masyarakat untuk mengamankan lingkungan sekitarnya.
Gubernur juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan lebih peka terhadap hal-hal yang tidak biasa terjadi yang ada disekitar kita, termasuk gerakan oraganisasi tertentu.
” saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan,” Ujar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Selain itu untuk mengantisipasi adanya kelompok atau gerakan tertentu masuk di wilayah Provinsi Gorontalo, maka Pemerintah Provinsi akan memfasilitasi pemasangan Closed Circuit Television (CCTV), dipintu masuk perbatasan Gorontalo – Sulawesi Tengah dan Gorontalo -Sulawesi Utara.
“kami akan berupaya memfasilitasi pemasangan CCTV di setiap pintu masuk perbatasan, guna memonitor lansung wilayah perbatasan tersebut,” Ujar Rusli.
